08 November 2009

STUDI EKSKURSI 2009 : PERJALANAN YANG MENYENANGKAN

Studi Ekskursi Sipil PNJ di Bali (Tana Lot)

Pengantar:

Pengalaman mendampingi mahasiswa melakukan Studi Ekskursi ke luar kampus bukan kali yang pertama. Namun Studi Ekskursi 2009 bersama mahasiswa Program Studi Teknik Konstruksi Sipil Semester V ke Bandung-Semarang-Surabaya dan Bali tanggal 26 Oktober – 1 November 2009 sungguh pengalaman yang mengasyikkan dan memberi kenanga mendalam. Berikut ceritanya! (PRJ)

Hari masih pagi, Senin 26 Oktober 2009 lima bus besar sudah terparkir di depan Gedung Administrasi Jurusan PNJ. Dua bus diantaranya akan membawa mahasiswa Sipil keliling pulau Jawa dan Bali. Spandukpun bertebaran menghiasi bus lengkap dengan tujuan perjalanannya. Tak terkecuali Bus Ardana Tour yang membawa rombongan Program Studi Sipil ke luar daerah. Pak Sidiq Wacono selaku Ketua Jurusan Sipil melepas rombongan dengan berpesan agar mahasiswa dapat menjaga diri, menjaga kesehatan dan menjaga nama baik almamater. Pihak Event Organizer (EO) Lentera Fortuna pun tidak kalah sigap. Semua peserta diberinya tas kecil berisi snack dan minuman untuk awal perjalanan.

Setelah foto bersama dengan seluruh peserta dari program studi Gedung, Sipil dan MK, rombongan mahasiswa Sipil PNJ yang berjumlah 81 mahasiswa dan empat dosen pembimbing berangkat meninggalkan kampus UI pukul 07.35 menuju Proyek JORR di Puri Indah, Jakarta Barat. Selepas daru kampus UI rombongan sudah dihadang kemacetan panjang di jalan Lenteng Agung. Maklum hari Senin, kata beberapa mahasiswa. Namun kemacetan seolah tak berujung. Depok-Pasar Minggu ditempuh dalam dua jam. Alhasil rombongan terpaksa terlambat sampai di proyek. Namun pihak Proyekpun berbaik hati. Bapak Benny Panjaitan (alumni Poltek Sipil tahun 1985) selaku Site manager sabar menanti menerima rombongan dengan ramah dan hangat. Walau udara sangat panas, semua mahasiswa tampak antusias mengikuti penjelasan yang diberikan pihak kontraktor dan MK. Dari proyek ini mahasiswa mengetahui tujuan dibangunnya proyek yakni mengembalikan fungsi rawa dan membangun jalan lingkar luar Jakarta untuk memperlancar pergerakan barang dan orang.

Selepas proyek JORR rombongan meluncur menyelusuri jalan tol dalam kota menuju Kota Bandung. Sepanjang Tol Cikampek- Bandung rombongan diiringi dengan hujan yang cukup lebat. Beruntung begitu sampai Bandung dan singgah di Stock Center Factory Outlet Jalan Soekarno-Hatta hujanpun reda hingga rombongan dapat berbelanja dan beristirahat dengan nyaman. Setelah makan malam di Restoran “Daoen Pisang” Bandung seluruh rombongan beristirahat dan menikmati udara malam yang dingin di dekat jalan Braga. Waktu masih sekitar pukul 21.00, ternyata Bandung sudah sepi banget ya. Serombongan mahasiswa (dan juga dosen) menyelusuri Jalan Braga yang terkenal itu. Jalan ini punya konstruksi yang agak lain, terbuat dari batu andesit. Tapi mungkin sudah lama kali ye, jalannya kalau dilewati kendaraan jadi bunyi kletek-kletek, dan yang mengendarai mungkin jadi nggak nyaman. Setelah ujung Jalan Braga rombongan jadi bingung ke mana lagi? Terpaksa rombongan jalan cukup jauh. Termasuk melewati jalan sepi, padahal kalau siang rame banget sampai macet katanya.

Hari kedua, pagi-pagi benar rombongan sudah sampai di daerah Cirebon, sudah dekat dengan Kunjungan Industri II. Sampai di industri tempat pembuatan beton pracetak/ precast untuk jalan tol Kanci-Pejagan milik Kontraktor Adhi Karya ternyata kepagian. Bapak Pristi yang menerima rombongan ternyata juga tidak jauh-jauh dari orang PNJ. Ia saudara Bapak Muhtarom dosen Sipil yang sedang tugas belajar di Yogyakarta. Penjelasan yang diberikan menjadikan pengetahuan tentang beton pracetak (ACPS) bertambah. Rombongan sempat dibagi menjadi dua kelompok untuk meninjau pabrik terpadu pembuatan beton pracetak tersebut. Karena sampai siang hari oleh PT Adhi Karya rombongan dijamu makan siang, namun harus dibawa ke bus, karena jadwal harus segera melanjutkan perjalanan ke Semarang. Setelah makan siang di RM Aroma Losari perjalanan dilanjutkan ke Semarang, sampailah ke Mesjid Agung Jawa Tengah untuk sembahyang dan bersih diri/mandi.

Malam itu juga (27/11) rombongan melanjutkan menuju Surabaya. Rasa letihpun menyelimuti hampir semua mahasiswa terbukti di perjalanan, mahasiswa tidur pulas tidak terasa sudah pukul 05.00 pagi sampai di rumah makan di depan obyek wisata Tanjung Kodok Jawa Timur. Di restoran itu rombongan studi ekskursi Sipil PNJ berbaur dengan rombongan lain cukup banyak jumlahnya. Mandi dan sarapan membutuhkan waktu yang cukup lama, sampai kemudian melanjutkan perjalanan ke Surabaya menuju proyek Jembatan Suramadu. Pukul 10.00 lebih rombongan menyeberangi selat Madura. Semua kamera disiapkan untuk mengabadikan jembatan fenomenal ini. Dari atas bus memang melewati jembatan Suramadu kurang terasa spektakulernya. Akan lebih indah jika dipandang dari sisi laut, atau di bawah jembatan, demikian penjelasan Proyek Suramadu yang menerima rombongan dengan ramah. Penjelasan teknispun dilakukan di kantor proyek yang sudah berkurang volume pekerjaannya. Proyek Suramadu tinggal menyisakan pekerjaan pemasangan kabel dan intalasi lain di sisi jalur lambat/ untuk motor dan pekerjaan pemeliharaan jembatan.

Selepas tengah hari, rombongan meninggalkan Surabaya menuju pulau impian Bali. Hari ke-3 inipun dilalui dengan penuh canda di dalam bus. Sampai ujung pulau Jawa (Ketapang) sudah tengah malam, bahkan dini hari. Rombongan berpindah ke kapal Feri dengan rasa kantuk yang mendalam, namun banyak juga yang tidak melewatkan penyeberangan laut ini walau udara dingin dengan angin yang cukup kencang. Penyeberanganpun dilakukan dengan selamat. Rombongan harus menyesuaikan waktu Indonesia bagian Tengah tambah satu jam dibandingkan WIB. Di Gilimanuk nuansa Balipun terasa. Dua pilar pura besar seolah menyambut wisatawan. Obyek wisata pertama yang dikunjungi adalah Tana Lot. Obyek ini sudah terkenal seantero jagat kemashurannya. Apalagi pagi itu dilangsungkan upacara Agama Hindu di pantai yang indah itu. Maklum seminggu sebelumnya seluruh Pulau Bali merayakan hari Galungan. Setelah puas berpotret ria, karena pantainya yang menakjubkan dengan pura di tengah karang/ pulau kecil yang menjadi salah satu simbol pulau Bali. Dari obyek wisata mempesona itu rombongan melanjutkan perjalanan ke obyek industry terakhir yaitu Museum Subak. Di Museum yang didirikan semasa Gubernur Ida Bagus Mantra diputarkan film bagaimana Subak sebagai tradisi pengairan masyarakat Bali ini terjadi. Museum yang dilengkapi diorama Subak ini menarik perhatian mahasiswa Sipil, karena ada unsur ilmu irigasinya. Selama perjalanan menyelusuri perjalanan rombongan dipandu oleh petugas pemandu wisata Bli dan bok Ayu. Pemandu dengan candanya mengajari bagaimana menawar/ berbelanja cindera mata. Istilah dan cerita nama-nama orang Balipun dijelaskannya, sedikit-sedikit menceritakan istiadat masyarakat Bali.

Selepas makan siang, rombongan tidak sabar lagi berbelanja kaos Bali. Dua pusat belanja kaos dikunjunginya, yakni Pasar Seni Sukowati dan Krisna Outlet. Mahasiswa terlihat memborong kaos, topi, tas yang ‘berbau’ Bali. Sampai menjelang sore bus meluncur ke Mahadewi, pusat oleh-oleh khas Bali. Malampun menjelang sampailah ke penginapan di Legian lokasi Monumen Bom Bali I. Di Penginapan Khas Bali yang cukup asri ini, rombongan dapat beristirahat semalam. Ada yang lansung berenang karena fasilitas hotel memang tersedia. Bagi yang tidak capai dapat jalan-jalan menelusuri jalan Legian yang padat dengan turis manca Negara. Dari hotel hanya perlu waktu 10 menit berjalan kaki ke Pantai Kuta, pantai yang sangat terkenal, dengan ombak yang besar dan tempat wisatawan asing berjemur ria.

Paginya rombongan tidak melewatkan berfoto di Monumen Bom Bali I. Di tempat ini pernah terjadi tragedi kemanusiaan oleh oknum kebiadaban manusia. Ratusan nama terukir di tembok sebagai peringatan atas tragedi itu. Menjelang tengah hari (30/11) rombongan menuju obyek Tanjung Benoa. Adalah pak Nandang Sukarna (dosen pembimbing) satu-satunya rombongan yang mencicipi Flying Fox. Dengan beraninya beliau bergelantungan pada parasut yang ditarik speedboat. Rombongan lainnya dengan empat perahu mesin menyeberang ke pulau kura-kura. Di tengah laut sempat menyaksikan dan memberi makan ikan-ikan hias. Sampai di pulau kura-kura yang disaksikan tidak hanya kura-kura, tetapi juga burung, kadal, ular dan lain-lain. Dari tempat ini bus didampingi pemandu melanjutkan ke Pabrik kata-kata Joger, sebuah outlet kaos yang sangat terkenal di Bali. Saking terkenalnya berbelanja di Joger ini sangat ramai pengunjungnya, sampai-sampai beberapa mahasiswa hampir tertinggal, karena antri pembayaran belanjaannya.

Hari kelima dilalui dengan penuh keletihan, sehingga perjalanan ke Jawapun dirasakan cukup berat. Beberapa mahasiswi mengalami kelelahan sehingga petugas OE harus banyak membantu. Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang sudah tidak seantusias penyeberangan sebelumnya. Sampai di banyuwangi istirahat sebentar makan malam di RM Grafika Watudodol Jatim. Setelah itu seolah rombongan terbius di bus merasakan perjalanan malam sampai akhirnya pagi-pagi benar di RM Saradan Asri untuk mandi pagi dan makan pagi. Perjalanan hari ke-6 dilanjutkan menuju Yogyakarta. Sebelum masuk Yogya setelah makan siang di RM Grafika Kalasan, dua orang mahasiswa perlu penanganan kesehatannya. Satu orang pingsan. Beruntung di daerah itu dekat rumah sakit Panti Rini, sehingga dua mahasiswi yang sakit dapat ditangani dengan segera.

Sampai di Ambarrukmo, rombongan mampir di Pabrik Bakpia Pathuk. Di tempat ini dapat disaksikan dari balik kaca bagaimana membuat bakpia, kue yang terkenal kelezatannya dari Yogyakarta. Oleh-oleh khas Yogyapun dapat dibeli di sini.

Menjelang sore, sampailah di obyek wisata terakhir yaitu Maloboro. Kembali mahasiswa bergairah membeli kaos khas Jogdja “Dagadu” di Mal Malioboro atau di sepanjang jalan Malioboro.

Perjalanan malam terakhir menuju Jakarta sempat terkendala adanya kecelakaan lalu lintas dan perbaikan jalan. Sempat macet tiga jam sehingga sampai di Cikampek sudah jam 08.00. Perjalanan akhir sampai kampus PNJ tiba jam 11.00 dengan selamat kecuali seorang mahasiswa yang mendapatkan perawatan di UKI Cawang.

Secara keseluruhan perjalanan Studi Ekskursi PS Teknik Sipil PNJ berhasil sukses. Mungkin ini bisa dijadikan acuan bagi adik kelas untuk penyelenggaraan studi ekskursi di tahun mendatang. Perlu perencanaan sejak awal, pemilihan OE dan biro perjalanan yang baik, pemilihan bus yang baru dan kesiapan mental dan kesehatan yang prima.

(prj)