19 Juni 2008

AGUNG BUDI BROTO


ALUMNI PERTAMA YANG MASUK JAJARAN

DIREKTUR PNJ

Penantian panjang penentuan jajaran pembantu Direktur PNJ terjawab sudah Rabu (18/6). Jabatan struktural PNJ akan efektif dijalankan mulai bulan Juli 2008. Salah satu sosok yang masuk jajaran direktur PNJ adalah Bapak Agung Budi Broto yang juga Pengajar Jurusan Teknik Sipil, akan membantu Direktur bidang kerjasama (Bidang IV). Mas Agung demikian panggilan akrabnya, memang sudah diperkirakan menjadi salah satu Pembantu Direktur. Namun sampai dikeluarkan SK, posisi Mas Agung selalu berpindah. Mulai keinginannya masuk Bidang II, kemudian disarankan Bidang III akhirnya dipercaya untuk mengurusi Bidang IV. Bidang IV (kerjasama) adalah bidang strategis bagi Pendidikan Vokasional seperti PNJ. Politeknik sebagai lembaga pendidikan tinggi harus banyak berinteraksi dan bekerja sama dengan pihak industri, mencari berbagai terobosan agar lulusan politeknik semakin siap kerja dan nama Politeknik Negeri Jakarta semakin dikenal oleh masyarakat dan dunia industri.

Pria kelahiran Jakarta 45 tahun yang lalu itu adalah alumni pertama (tahun 1984) Politeknik UI. Ia sudah mengenal dan merasakan pendidikan Politeknik sejak 26 tahun silam ketika menjadi mahasiswa. Agung menjalani pendidikan politeknik dengan Latihan dasar Kemiliteran (latsarmil) dan keluar masuk hutan karet Pondok Cina tahun 1982. Kemudian melanjutkan pendidikan Sarjananya di Universitas Diponegoro tahun 1995. Semasa pendidikan di politeknik pernah menjabat Ketua Organisasi Mahasiswa. Setelah itu juga aktif dalam Ikapuni (Ikatan alumni Politeknik UI). Pengajar Manajemen Konstruksi yang akrab dengan mahasiswa ini akhirnya berjodoh dengan alumni Politeknik UI juga.

Harapan selanjutnya kemajuan PNJ ada di pundak struktural PNJ yang baru. Prof. Johny Wahyuadi dibantu Bapak Sri Wahyono, Ibu Dewi Susi, Bapak Agus Setiawan dan Bapak Agung Budi Broto akan membawa perahu PNJ menjadi yang lebih baik. Civitas Akademika PNJ sudah berharap perubahan akademik dan lingkungan yang asri. Dengan demikian pihak luarpun akan merasakan ketertiban dan keasrian ketika masuk ke lingkungan kampus PNJ. Semoga..!

(prj)

16 Juni 2008

DUA TIM JEMBATAN SIPIL PNJ MASUK FINAL KJI 2008

Tim Abubata dengan rancangan Jembatan baja yang bernama Jembatan Gajahmada dan Tim Inisial D dengan rancangan jembatan kayu “WBF” berhasil masuk final dalam Kompetisi Jembatan Indonesia IV yang akan diadakan bulan Agustus 2008 mendatang. Oleh Dewan Juri KJI 2008, kedua rancangan mahasiswa Teknik Sipil PNJ ini layak maju ke babak berikutnya setelah mendapat nilai 72,33 (jembatan kayu) dan nilai 80,59 (jembatan baja).

Tim jembatan baja PNJ akan mencoba mempertahankan gelar juara KJI seperti yang telah diraih tahun 2007 yang lalu. Tim Jembatan baja akan bersaing dengan 11 tim lainnya dari Perguruan Tinggi yang lain. Sedangkan Tim Jembatan Kayu akan merebut juara dari Tim Polban, Bandung yang tahun lalu menyabet juara untuk kategori jembatan kayu.

Untuk yang ke-4 kalinya PNJ dipercaya oleh Dirjen Dikti untuk menyelenggarakan kompetisi jembatan antar mahasiswa teknik sipil seluruh Indonesia. Kompetisi ini menurut rencana akan diadakan tanggal 9-10 Agustus 2008 di Kampus PNJ Depok.

(prj)

15 Juni 2008

SEMBILAN BELAS DOSEN SIPIL MENDAPAT BANTUAN PENULISAN BUKU P2AI PNJ


Prof Suminar dan peserta Workshop sedang mengamati Buku Ajar/diktat.

Sebanyak 19 orang dosen Teknik Sipil PNJ mendapat bantuan penulisan bahan ajar untuk mahasiswa. Bahan ajar yang dimaksud adalah buku ajar dan diktat. Melalui program P2AI PNJ hibah buku ajar ini diberikan kepada lebih dari 100 dosen PNJ untuk tahun 2008 ini. Jumlah ini meningkat tajam jika dibandingkan program serupa tahun lalu.

Untuk itulah pada hari Sabtu, 14 Juni 2008 diadakan Workshop Penulisan Buku Ajar dan Diktat untuk Dosen PNJ bertempat di Gedung Q Lantai 3. Workshop dibuka resmi oleh Direktur PNJ Prof. Johny Wahyuadi M Sudarsono. Dalam sambutan pembukaan Direktur PNJ menyampaikan apreasinya terhadap semangat dan motivasi para dosen PNJ dalam penulisan buku ajar ini. Ia menilai banyak buku yang telah ditulis, namun tidak mencantumkan sumbernya. Terhadap dosen yang menulis dalam jurnal terakreditasi, direktur berjanji akan memberikan penghargaan. Ini disampaiknnya mengingat banyak Jurusan di PNJ yang akan menerbitkan jurnal ilmiah sebagai ajang dosen menuangkan hasil penulisannya dari penelitian atau karya ilmiah lainnya.

Materi workshop meliputi “Rambu-rambu Penulisan Buku Ajar/ Diktat” yang disampaikan oleh Prof. Suminar S Achmad dari IPB. Kemudian “Teknik Penyusunan Buku Ajar/ Diktat” oleh Drs. Elang Krisnadi dari UT dan terakhir “Lay out Buku Ajar/ Diktat” oleh Rully Susanto dari Gramedia.

Kiranya momentum penulisan bahan ajar 2008 ini menjadi pemacu bagi dosen untuk terus berkarya, mengingat Dirjen Dikti pun juga menawarkan bantuan dana bagi penyusunan buku ajar yang jumahnya cukup besar.

(prj)

11 Juni 2008

MENGGAGAS ADANYA SUASANA INDUSTRI DI JURUSAN TEKNIK SIPIL

oleh I. Pratomojati

Salah satu Politeknik ternama di Indonesia mengklaim, suasana industri di kampusnya menjadikan politekniknya menjadi unggulan. Sejak mahasiswa masuk sudah diperkenalkan suasana lingkungan industri sehingga mahasiswa terbiasa dengan lingkungan kerja sebenarnya jika telah lulus nanti.

Suasana industri di tingkat jurusan sebetulnya dapat dimulai dari yang paling sederhana. Jurusan Teknik Sipil sudah dan pernah mengadakan kerjasama dengan berbagai industri, misalnya PT Jasa Marga, Pabrik Baja Gunung Garuda, PT Wijaya Karya, Semen Holcim dan lain sebagainya. Pihak industri dapat diajak kerja sama tidak hanya dalam konten edukasi dan materi kuliah, namun juga kerja sama dalam mewujudkan fisik ruangan kuliah. Sebagai contoh ruangan kuliah teori saat ini telah cukup dalam kuantitas. Namun keadaan di dalamnya masih cukup memprihatinkan. Komputer di meja dosen sering rusak, LCD ngadat, AC panas dan lain-lain. Keadaan dinding ruanganpun masih gersang. Mungkinkah dalam kerja sama dengan industri, Jurusan Teknik Sipil “menjual“ ruangannya agar bersuasana industri. Misalnya ada 12 ruang reguler ada 3-5 ruang dijual kepada industri, sehingga nantinya ada kelas Jasa Marga, Kelas Wijaya Karya, Kelas HWU. Dalam ruangan tersebut perusahaan industri boleh menghias dengan logo, produk dan gambar lain yang berkaitan dengan perusahaan dan pendidikan teknik Sipil. Dengan demikian pastilah ruangan yang dibuat/dikelola oleh perusahaan itu akan bersaing. Bersaing sehat menuju lingkungan bersih, rapi dan segar. Di kelas lainpun yang dikelola jurusan dapat dipercantik dengan gambar foto-foto metode konstruksi, gedung yang canggih, jembatan yang menawan berukuran A2/A3 untuk menghias dinding. Ini tentu menambah suasana kelas lebih hidup.

Pihak laboratorium dan bengkel pun juga dapat berbenah mewujudkan lingkungan praktek yang bersuasana industri. Kini, lokasi proyek konstruksi juga dituntut lingkungan yang rapi dan mengutamakan keselamatan kerja. Untuk itulah di bengkel dan laboratorium Sipilpun dapat lebih rapi .

Di salah satu Politeknik di Bandung, ketika masuk Politeknik tersebut para tamu akan dipertemukan dengan ruangan/ showroom yang berisi hasil praktek/ karya sivitas akademika politeknik. Ini menunjukkan bahwa hasil karya mahasiswa/ warga politeknik rapi terdokumentasikan, sehingga kapan diperlukan untuk pameran pendidikan, sudah siap menampilkan produk unggulan. Tidak sekedar brosur dan poster.

Sekali lagi, untuk menarik minat pihak industri masuk ke kampus PNJ masalah kebersihan dan keasrian lingkungan kampus menjadi syarat mutlak. Sudah waktunya PNJ mencontoh UI yang sangat intent berbenah mempercantik kampus dan lingkungannya. Bila perlu sudah harus dipikirkan penggunaan petugas kebersihan khusus/ cleaning services yang bekerja jam per jam seperti di mal atau pasar swalayan itu.

Semoga dengan struktural PNJ yang baru dan struktural jurusan (bulan Agustus mendatang) suasana industri di Jurusan Teknik Sipil akan dapat terwujud!

(prj)