Meski banyak kemajuan yang sudah dicapai PNJ dibawah kepemimpinan Heddy, namun hal tersebut tidak secara terbuka disebutkan. Melainkan menurutnya, impian untuk menjadikan PNJ sebagai institusi internasional baru mencapai lelengkah halu, yang dalam istilah bahasa Sunda artinya seorang bayi yang baru belajar menapakkan kaki. Perlu strategi dan wawasan yang lebih luas dan komprehensif untuk mencapainya. Tidak lupa permohonan agar mahfum, terhadap keterbatasan kemampuan dalam menjalankan tugas sewaktu menjabat sebagai direktur, dan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi direktur baru PNJ, disampaikan Heddy R Agah kepada Johny Wahyuadi, saat berlangsung acara lepas sambut Direktur PNJ periode (2003-2007) kepada Direktur PNJ periode (2008-2012).
Heddy sosok rendah hati ini, sudah tidak terlihat lagi di ruang Direktur, Lantai II, Gedung Q PNJ, karena masa jabatannya sebagai Direktur PNJ sudah habis. Namun demikian perlu disampaikan beberapa kinerja nyata Heddy selama bertugas yang dapat dijadikan batu pijakan, dan gaya kepemimpinannya menjadi kenangan yang tidak mudah dilupakan.
Mulai pelantikan 16 September 2003 sampai berakhirnya masa jabatan Maret 2008 artinya empat tahun Bapak Heddy bertugas, bukan pekerjaan mudah mengingat suami dari Tien ini mempunyai latar belakang yang berbeda. Pengalaman 25 tahun pada pendidikan universitas dengan orientasi ilmiah, harus memimpin politeknik yang berorientasi pada ketrampilan. Namun demikian masa adaptasi terhadap rekan kerja baru, perbedaan situasi, kondisi, system dapat dilalui. Semua terjadi berkat sikap sabar, ramah dan terbuka yang dia miliki.
Dari awal bertugas, tidak ada hari dilalui tanpa kerja keras dan berkat kerjasama dengan senat, para ketua jurusan, dosen, staf administrasi, maka hasilnya sudah dapat dipetik. Buah keberhasilan ini antara lain, seluruh program studi di seluruh jurusan PNJ sudah terakreditasi lebih cepat dari rencana. Dibukanya program studi baru atau konsentrasi dengan orientasi internasional dikembangkan, seperti program Informasi Teknologi (IT), Alat Berat, Manajemen Konstruksi, Meeting Intensive Confention Exhibition (MICE). Kegiatan penelitian telah lebih mampu dipersaingkan di tingkat nasional melalui hibah penelitian Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dirjen Dikti, mulai hanya Rp. 10.000.000,- dana diberikan hingga total perolehan nilai dana hibah kompetisi penelitian menjadi sebesar Rp. 115.000.000,-. Bila di tahun 2003 hanya 11 proposal disetujui didanai Dikti, maka di tahun-tahun selanjutnya meningkat , hingga tahun 2007 sebanyak 42 proposal disetujui. Belum lagi Kompetisi Jembatan yang menjadi ikon PNJ, saat ini menjadi agenda nasional tahunan, dan di tahun 2008 merupakan penyelenggaraan ke-empat.
Meski baru mencapai “lelengkah halu”, atau menurut Heddy sebagai at the very early stage of achievement, tetap bukan hal mudah dilakukan. Namun Heddy mempunyai keyakinan bahwa Johny sebagai Direktur PNJ mempunyai pengalaman dan pendidikan yang menunjang hal tersebut. Ditambah dukungan seluruh masyarakat PNJ yang akan membantu program kerja dan capaian di masa mendatang, serta lebih mendorong akselerasi perkembangan PNJ, maka akan menjadikan PNJ ikon pengembangan Politeknik di Indonesia. (rita)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar