didampingi Direktur PNJ, Wakil Rektor UI dan Kajur Sipil
Selama tiga hari berturut-turut 8-10 Agustus 2008, Kampus Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) berlangsung tiga peristiwa yang membuat kampus PNJ sangat meriah. Event ini mungkin merupakan peristiwa terbesar selama ini. Pertama, Seminar Nasional Jurusan Teknik Sipil 2008 yang menghadirkan pakar-pakar jembatan di Indonesia yang mendiskusikan mengenai Jembatan Bentang Panjang. Yang kedua, adalah Kompetisi Jembatan Indonesia yang ke-4. Kompetisi ini sudah melekat dengan PNJ, karena selama empat tahun berturut-turut PNJ dipercaya Dikti untuk menyelenggarakan kompetisi jembatan berskala nasional. Bahkan bukan tidak mungkin, tahun-tahun yang akan datang dapat berskala internasional. Setiap tahun peserta dan peminatnya semakin bertambah. Jika dulu tahun 2005 sewaktu kompetisi masih bernama Kompetisi Jembatan Baja Indonesia, pesertanya sangat terbatas, kini banyak proposal yang tidak lolos ke babak final. Ketiga, tanggal 9 Agustus 2008 dilangsungkan ujian masuk Politeknik Negeri Jakarta, sehingga kampus PNJ dibanjiri oleh ribuan calon mahasiswa.
Kompetisi Jembatan sebelumnya selalu diadakan di Balairung Universitas Indonesia. Namun tahun 2008 ini Kompetisi Jembatan Indonesia sangat bermakna bagi PNJ, karena untuk pertama kalinya diadakan di Kampus PNJ. Diadakan di halaman PNJ, di tempat terbuka hampir sama dengan kondisi ideal pada pemasangan jembatan sebenarnya. Upacara pembukaan dilakukan di Aula Gedung Q. Dihadiri oleh Dirjen Dikti Prof. Dr. Jasli Jalal. Dalam laporannya Ketua Panitia Dr. Fauzri Fahimuddin mengatakan Kompetisi kali ini jumlah pengirim proposalnya bertambah, baik kategori kayu maupun baja. Bahkan untuk kategori kayu persaingannya sangat ketat, dari 30 proposal yang masuk, dinyatakan masuk final hanya enam peserta, sedangkan untuk kategori jembatan baja diambil 12 finalis. Selanjutnya Direktur PNJ Prof. Dr. Ir. Johny Wahyuadi M Sudarsono dalam sambutannya juga melaporkan tahun ini penyelenggaraan KJI bersamaan dengan ujian masuk Politeknik Negeri seluruh Indonesia. Peserta ujian masuk PNJ tahun ini berjumlah lebih dari 3000 orang, sedikit menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, tambah Direktur PNJ, ada dua program studi yang naik pendaftarnya yaitu Energi dan Grafika.
Dalam sambutannya Dirjen Dikti mengatakan Indonesia yang terdiri beribu pulau sangat membutuhkan sarana untuk memhubungkan satu tempat dan tempat lainnya dengan aman dan kuat. Dirjen juga mencontohkan di daerah Tembilahan, Riau sangat banyak jembatan tradisional yang memerlukan sentuhan ahli-ahli muda jembatan, sehingga kegiatan kompetisi jembatan ini dirasakan sangat tepat untuk memberikan solusi permasalahan jembatan di Indonesia. Setelah menerima Piala Bergilir Mendiknas “Reka Cipta Titian Indonesia” dari Tim Gatotkaca (Politeknik Negeri Jakarta) yang tahun lalu menjadi Juara Umum, selanjutnya piala ini akan diperebutkan lagi untuk menentukan juara umum. Acara Pembukaan juga dimeriahkan dengan tarian tradisional Betawi oleh mahasiswa UI.
Setelah acara pembukaan Dirjen Dikti beserta tamu undangan berkenan meninjau lapangan menyaksikan persiapan lomba. Di lapangan, Dirjen banyak menanyakan kepada peserta dan pembimbing mengenai konstruksi jembatan. Dirjen sangat antusias memperhatikan model-model Jembatan Kayu dan Jembatan Baja yang akan dilombakan. Hamper setiap lokasi jembatan/ pit stop mendapat kunjungan. Sebelum mengakiri kunjungan di lapangan pertandingan, Dirjen sempat berbincang-bincang dengan peserta dari ITB Bandung yang salah satu mahasiswanya berasal dari Amerika.
Hari pertama, 9 Agustus 2008, dilaksanakan perakitan dan pemasangan serta uji pembebanan untuk kategori jembatan kayu. Enam peserta Perguruan Tinggi memperagakan bagaimana memasang model Jembatan Kayu dengan bantuan alat yang telah dipersiapkan oleh masing-masing Tim. Setiap kategori jembatan akan dinilai dari kriteria pelaksanaan pemasangan tercepat, metode pelaksanaan terbaik, jembatan teringan, jembatan terkokoh dan jembatan terindah. Tim dari Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang tampak sangat sigap merakit dan memasang jembatan kayunya sehingga hanya dalam waktu kurang dari satu jam, jembatan sudah terpasang. Kejadian ini langsung disambut oleh pendukung setia dari Kota Malang ini dengan teriakan dan tepuk tangan sangat meriah. Peserta dari Malang ini membawa supporter yang cukup banyak sehingga dengan yel-yel kreatifnya mampu menjadikan halaman PNJ sangat meriah. Tim tuan rumah PNJ menyusul dan diikuti tim ITB yang sangat bagus cara pemasangan jembatannya. Kegiatan hari pertama diakhiri dengan uji beban masing-masing jembatan.
Hari ke-2 Kompetisi Jembatan Indonesia Tahun 2008 yang berlangsung Minggu, 10 Agustus 2008, diisi dengan perakitan dan pengujian jembatan baja. Kegiatan ini dibagi dua tahap, tahap pertama siang hari merakit dan menguji terhadap enam finalis, yakni nomor undian 1 sampai 6, sedangkan tahap kedua dilakukan perakitan dan pengujian nomor Undian 7-12. Tahap Pertama tampil tim dari Universitas Muhammadiyah Malang dengan nama jembatan Apple Bridge, Tim dari Universitas Brawijaya Malang, STTNas Yogyakarta, Universitas Tadulako, Universitas Kristen Maranatha Bandung, Politeknik Bengkalis.
(prj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar