23 Agustus 2008

STOP PRESS ... STOP PRESS (23/8)

PNJ MEMENANGKAN HIBAH PHK-I

Bersama dengan 43 Perguruan Tinggi lain, Politeknik Negeri Jakarta berhasil memenangkan Program Hibah Kompetisi Berbasis Institusi (PHK-I) tahun 2008. Dari 148 Perguruan Tinggi (di antaranya 14 politeknik) yang dilakukan Site Visit, 44 PT dinyatakan sebagai pemenang. Dalam surat pengumuman Dirjen Dikti Nomor 2832/D/T/ 2008, tertanggal 21 Agustus 2008 mengenai Hasil Evaluasi Site Visit PHK-I, dari 44 PT yang menang, hanya ada 5 politeknik yang lolos, tiga di antaranya politeknik negeri. Program Hibah ini akan berlangsung tiga tahun di mana pendanaannya didasarkan pada kontrak tahunan.

Seperti telah disosialisasi sebelumnya di lingkungan PNJ, program PHK-I lebih difokuskan untuk Jurusan Akuntansi Program Studi Perbankan dan Teknik Grafika & Penerbitan, yaitu untuk pengembangan ICT (Information & Communication Technology). Semoga dengan Program PHK-I ini PNJ akan lebih berkembang lagi. Selamat..!

(prj)

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT JURUSAN TEKNIK SIPIL

Tim PPM Teknik Sipil bersama Ketua RW 05 Beji Timur.
Sisi kiri adalah bangunan Posyandu yang direnovasi

Sudah beberapa tahun ini kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Jurusan Teknik Sipil PNJ selalu membantu masyarakat membangun dan menyediakan prasarana fisik. Demikian juga untuk tahun 2008 ini, kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Jurusan Teknik Sipil PNJ dibagi dua wilayah. Pertama, yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Agustus 2008 membantu pembangunan posyandu dan RW Siaga di Kelurahan Beji Timur, Kec. Beji Kota Depok. Sedangkan kegiatan kedua yang dilaksanakan pada minggu berikutnya Sabtu, 30 Agustus 2008 yaitu membantu pembangunan posyandu di Kelurahan Pondok Rajek, Kec. Cibinong, Bogor.

Kedua kegiatan ini sebagai bentuk partisipasi aktif Jurusan Teknik Sipil PNJ dalam memotivasi warga membangun daerahnya. Hal ini penting karena masyarakat akan diringankan dengan bantuan pemikiran, teknis dan biaya pembangunannya walau tidak penuh. Melalui kegiatan ini diharapkan partisipasi masyarakat dalam membangun daerahnya dapat meningkat. Kegiatan di Kel. Beji Timur dikoordinir oleh Ir. Badihi. Partisipasi dosen dalam kegiatan ini cukup tinggi. Tercatat 36 orang bersemangat membantu mengerjakan posyandu yang hampir selesai ini. Sebelum dimulai kegiatan Tim Teknik Sipil PNJ diterima oleh Ketua RW 05 Beji Timur beserta aparatnya. Dalam sambutannya Ketua RW menyampaikan terima kasihnya atas peran serta dan pemikiran tim pengabdian masyarakat Jurusan Teknik Sipil PNJ.

Kegiatan pengabdian masyarakat di Kel. Pondok Rajek, Cibinong dikoordinir oleh Ir. Andi Indianto MT yang mengajak warga masyarakat di daerah itu untuk menyelesaikan pembangunan posyandu. Kegiatan ini merupakan pengembangan dari kegiatan tahun lalu berupa pembuatan jalan setapak, membantu Sekolah Dasar setempat menyiapkan prasarana jalan. Inilah wujud nyata Pengajar Teknik Sipil PNJ membantu masyarakat yang membutuhkan.

(prj)

21 Agustus 2008

KEAKRABAN MEWARNAI LOKAKARYA D-IV PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN

Inilah peserta lokakarya D-IV PJJ Teknik Sipil PNJ 2008

Setelah meluncurkan Program Studi D-IV Perancangan Jalan dan Jembatan (PJJ) dalam Seminar Nasional 8 Agustus 2008 yang lalu, Jurusan Teknik Sipil PNJ menindaklanjuti program studi ini dengan mengadakan Lokakarya Silabus D-IV PJJ di Vila Cokro III Cisarua- Bogor tanggal 20-21 Agustus 2008. Lokakarya diikuti oleh 52 dosen Teknik Sipil PNJ. Lokakarya diisi dengan diskusi dan mendengarkan masukan pengajar kepada pengelola Prodi PJJ ini. Masukan pengajar berkisar kompetensi apa yang harus dimiliki oleh seorang Sarjana Sain Terapan (SST) PJJ ini. Direktur PNJ Prof. Johny Wahyuadi yang hadir malam harinya memberikan pengarahan tentang Jurusan Teknik Sipil ke depan. Pada intinya direktur mengharapkan Jurusan Teknik Sipil dapat menampilkan program studi unggulannya untuk bersaing dalam program hibah Dikti dan menangkap peluang kenaikan anggaran pendidikan yang akan datang. Hari kedua diisi dengan pemaparan kisi-kisi silabus mata kuliah pokok Prodi PJJ ini. Acara inipun diisi dengan diskusi yang hangat.

Lokakarya kali ini juga dimanfaatkan dengan acara meningkatkan keakraban diantara pengajar Teknik Sipil. Yang istimewa lokakarya ini merupakan akhir jabatan bagi Bapak Budi Damianto yang akan digantikan oleh Bapak Sidiq Wacono sebagai calon kajur terpilih. Oleh panitia kedua kajur dan calon kajur dihadiahi kemeja dan topi yang sama dengan harapan Ketua Jurusan baru dapat melanjutkan prestasi baik yang dicapai selama ini bahkan meningkatkan lagi serta mempertahankan Jurusan Teknik Sipil menjadi jurusan terbaik di PNJ.

Selain acara resmi lokakarya, malam harinya diisi dengan hiburan organ tunggal, yang menampilkan dua penyanyi muda yang dapat menghibur peserta lokakarya. Beberapa dosen yang biasa berkaraoke termasuk Prof. Johny menunjukkan kemampuan vocalnya dengan diiringi live music, sedangkan yang lainnya menikmati hidangan malam yang beragam. Hari kedua pagi hari, diadakan jalan santai menuju Air terjun Agricon Cisarua. Jalan santai ini diikuti sebagian pengajar saja yang memang rajin berolah raga. Berjalan naik-turun bukit selama 2,5 jam menikmati pemandangan alam yang menawan memang melelahkan namun menyehatkan. Berbagai foto indah menjadi kenangan yang tak terlupakan.

(prj)

18 Agustus 2008

PAK BUDI DAMIANTO TERNYATA PINTER MASAK JUGA!!

Para Juara menerima hadiah Dalam Lomba HUT Ke-63 RI

Memeriahkan HUT Ke-63 Kemerdekaan Republik Indonesia, Senin, 18 Agustus 2008 Keluarga Besar Politeknik Negeri Jakarta mengadakan berbagai lomba. Lomba dipilih yang unik dan melibatkan banyak warga Politeknik. Lomba yang unik adalah Memasak Nasi Goreng khusus bapak-bapak, jika memungkinkan struktural yang langsung maju. Tercatat Direktur PNJ Prof. Johny Wahyuadi sangat percaya diri membuat bumbu dan memasak sendiri. Demikian juga Pudir I Bapak Sri Wahyono dan Pudir IV Bapak Agung B Broto terlihat asyik “mengulek” bumbu untuk nasi goreng. Ketua Jurusan yang ikut langsung lomba adalah Kajur Sipil dan Kajur Elektro. Pak Nur Fauzi tercatat yang paling cepat selesai memasaknya. Sedangkan Bapak Budi Damianto Kajur Sipil sangat yakin menang, karena hasil masakannya sesuai dengan namanya Nasi Goreng “Mak Nyus”. Setelah selesai menyajikan nasi gorengnya di meja saji dan telah dinilai oleh Dewan Juri, Pak Budi demikian panggilan akrabnya mempersilahkan setiap pengunjung mencicipi masakannya. Penulis yang mencicipi nasi gorengnya, memang lain rasanya. Jadi tidak salah kalau masakan Pak Budi akhirnya ditetapkan sebagai Juara II. Pak Budi yang memasak sendirian itu ternyata pinter juga masak nasi goreng. Juara I diraih oleh Jurusan Administrasi Niaga, namun jurusan ini bukan Kajurnya yang maju. Sedangkan Juara III diraih oleh UPT Perpustakaan. Juara III ini unggul salam tata sajinya. Komponen yang dinilai antara lain proses memasak, cita rasa, tata saji dan penampilan akhir. Dalam Acara HUT RI yang baru pertama kali diadakan ini, dilombakan juga Mancing untuk bapak-bapak, Lomba balon untuk anak dan Lomba menangkap belut untuk ibu-ibu dan anak.

(prj)

15 Agustus 2008

MAHASISWA SIPIL JUARA III “MATERIAL FAIR 2008”

Inilah mahasiswa dan pembimbing dari Teknik Sipil PNJ yang
menjadi Juara III dalam Material Fair ITB 2008


Tiga mahasiswa Teknik Sipil PNJ masing-masing Reza Sanjaya, Bayu Idris dan Eko Rianto akhirnya menjadi Juara III dalam Material Fair 2008 yang diadakan mahasiswa ITB Bandung. Tim Kimia Universitas Gadjah Mada keluar sebagai Juara I, diikuti Tim dari Jurusan Kimia UPI Bandung sebagai Juara II. Kemenagan sebagai Juara III ini tentu membanggakan Civitas Academica Teknik Sipil PNJ, mengingat persaingannya cukup ketat. Dari mahasiswa yang ikut disaring menjadi 20 besar. Kemudian diseleksi lagi menjadi 10 besar, terakhir menjadi 3 besar. Sebagai Juara III Tim Teknik Sipil PNJ iberhak tampil dalam presentasi tanggal 20-21 Agustus 2008 yang disaksikan oleh Juri dan para ahli lainnya. Tim di bawah bimbingan Ibu Anni Susilowati ini sudah berusaha menjadi yang terbaik. Selamat..., semoga memotivasi teman-temannya menjadi yang terbaik!

(prj)

10 Agustus 2008

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA MEMPERTAHANKAN JUARA UMUM KOMPETISI JEMBATAN INDONESIA 2008

Juara Umum KJI 2008 dari PNJ menerima Trophy Bergilir Mendiknas

Setelah melalui berbagai tahapan penilaian, evaluasi proposal, penimbangan, perakitan dan uji beban dalam Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) ke-4 yang diadakan tanggal 9-10 Agustus 2008 di Kampus Politeknik Negeri Jakarta, Depok dan persaingan ketat dari perguruan tinggi peserta seluruh Indonesia, Jembatan WBF (Wood Bridge Futuristic) yang dibuat Tim Jembatan Kayu Initial D dari Politeknik Negeri Jakarta dinyatakan sebagai Juara Umum KJI 2008 karena memperoleh tiga kategori penilaian terbaik

Dewan Juri yang diketuai oleh Dr. Ir. Heru Purnomo juga mengumumkan penyandang predikat terbaik masing-masing kategori. Untuk kategori Jembatan Kayu Juara I diraih oleh Jembatan “WBF (Wood Bridge Futuristic)” dari tim Politeknik Negeri Jakarta, Juara II dimenangkan oleh Tim dari Universitas Brawijaya Malang dengan Jembatan bernama “Amera Roso”, Juara III direbut Tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jembatan “Ganesha”. Sedangkan peraih predikat jembatan teringan adalah Jembatan WBF dari Politeknik Negeri Jakarta, demikian juga Jembatan terindah dimenangkan Jembatan WBF dari PNJ. Jembatan dengan metode kerja terbaik diraih Jembatan “Ganesha” dari ITB, kategori Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terbaik diraih jembatan “Amera Roso” dari Unibraw, Malang, sedangkan jembatan terkokoh dimenangkan oleh Jembatan “WBF” dari Politeknik Negeri Jakarta.

Untuk kategori Jembatan Baja Juara I diraih oleh Jembatan “Apple Bridge” dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Juara II dimenangkan oleh Tim Jera Beam dari Politeknik Negeri Malang dengan nama jembatan “Rangka Baja Ekonomis dan Aman”, Juara III direbut Tim dari Universitas Kristen Maranatha Bandung dengan nama Jembatan “Jembatan 1000 Pulau”. Sedangkan peraih predikat jembatan teringan Jembatan “Gajah Mada Bridge” dari Politeknik Negeri Jakarta, Jembatan terindah diraih “Gajah Mada Bridge” dari PNJ, Jembatan dengan metode kerja terbaik dan K3 terbaik diraih tim dari Politeknik Negeri Bandung dengan nama jembatan “Titian Dewa”, jembatan terkokoh diraih jembatan “Apple Bridge” dari UMM Malang.

Juara I, II dan III dari masing-masing kategori memperoleh trophy dan sertifikat kejuaraan serta uang pembinaan masing-masing Rp. 12,5 juta, Rp. 10 juta, dan 7,5 juta untuk Jembatan Baja dan Rp. 10 juta, Rp. 7,5 juta dan Rp. 5 juta untuk kategori Jembatan kayu. Para juara juga akan difasilitasi mengunjungi pelaksanaan jembatan antar pulau terbesar di Indonesia yaitu Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura) Jawa Timur.

Juara Umum yaitu Jembatan WBF dari Politeknik Negeri Jakarta memperoleh Trophy Bergilir Menteri Pendidikan Nasional “Reka Cipta Titian Indonesia”. Dengan demikian PNJ berhasil mempertahankan kejuaraan KJI ke-4 tahun ini. Selamat kepada para Juara. Pertahankanlah tahun depan!

(prj)

09 Agustus 2008

KOMPETISI JEMBATAN INDONESIA, KEBANGGAAN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Dirjen Dikti meninjau lapangan pertandingan KJI
didampingi Direktur PNJ, Wakil Rektor UI dan Kajur Sipil

Selama tiga hari berturut-turut 8-10 Agustus 2008, Kampus Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) berlangsung tiga peristiwa yang membuat kampus PNJ sangat meriah. Event ini mungkin merupakan peristiwa terbesar selama ini. Pertama, Seminar Nasional Jurusan Teknik Sipil 2008 yang menghadirkan pakar-pakar jembatan di Indonesia yang mendiskusikan mengenai Jembatan Bentang Panjang. Yang kedua, adalah Kompetisi Jembatan Indonesia yang ke-4. Kompetisi ini sudah melekat dengan PNJ, karena selama empat tahun berturut-turut PNJ dipercaya Dikti untuk menyelenggarakan kompetisi jembatan berskala nasional. Bahkan bukan tidak mungkin, tahun-tahun yang akan datang dapat berskala internasional. Setiap tahun peserta dan peminatnya semakin bertambah. Jika dulu tahun 2005 sewaktu kompetisi masih bernama Kompetisi Jembatan Baja Indonesia, pesertanya sangat terbatas, kini banyak proposal yang tidak lolos ke babak final. Ketiga, tanggal 9 Agustus 2008 dilangsungkan ujian masuk Politeknik Negeri Jakarta, sehingga kampus PNJ dibanjiri oleh ribuan calon mahasiswa.

Kompetisi Jembatan sebelumnya selalu diadakan di Balairung Universitas Indonesia. Namun tahun 2008 ini Kompetisi Jembatan Indonesia sangat bermakna bagi PNJ, karena untuk pertama kalinya diadakan di Kampus PNJ. Diadakan di halaman PNJ, di tempat terbuka hampir sama dengan kondisi ideal pada pemasangan jembatan sebenarnya. Upacara pembukaan dilakukan di Aula Gedung Q. Dihadiri oleh Dirjen Dikti Prof. Dr. Jasli Jalal. Dalam laporannya Ketua Panitia Dr. Fauzri Fahimuddin mengatakan Kompetisi kali ini jumlah pengirim proposalnya bertambah, baik kategori kayu maupun baja. Bahkan untuk kategori kayu persaingannya sangat ketat, dari 30 proposal yang masuk, dinyatakan masuk final hanya enam peserta, sedangkan untuk kategori jembatan baja diambil 12 finalis. Selanjutnya Direktur PNJ Prof. Dr. Ir. Johny Wahyuadi M Sudarsono dalam sambutannya juga melaporkan tahun ini penyelenggaraan KJI bersamaan dengan ujian masuk Politeknik Negeri seluruh Indonesia. Peserta ujian masuk PNJ tahun ini berjumlah lebih dari 3000 orang, sedikit menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, tambah Direktur PNJ, ada dua program studi yang naik pendaftarnya yaitu Energi dan Grafika.

Dalam sambutannya Dirjen Dikti mengatakan Indonesia yang terdiri beribu pulau sangat membutuhkan sarana untuk memhubungkan satu tempat dan tempat lainnya dengan aman dan kuat. Dirjen juga mencontohkan di daerah Tembilahan, Riau sangat banyak jembatan tradisional yang memerlukan sentuhan ahli-ahli muda jembatan, sehingga kegiatan kompetisi jembatan ini dirasakan sangat tepat untuk memberikan solusi permasalahan jembatan di Indonesia. Setelah menerima Piala Bergilir Mendiknas “Reka Cipta Titian Indonesia” dari Tim Gatotkaca (Politeknik Negeri Jakarta) yang tahun lalu menjadi Juara Umum, selanjutnya piala ini akan diperebutkan lagi untuk menentukan juara umum. Acara Pembukaan juga dimeriahkan dengan tarian tradisional Betawi oleh mahasiswa UI.

Setelah acara pembukaan Dirjen Dikti beserta tamu undangan berkenan meninjau lapangan menyaksikan persiapan lomba. Di lapangan, Dirjen banyak menanyakan kepada peserta dan pembimbing mengenai konstruksi jembatan. Dirjen sangat antusias memperhatikan model-model Jembatan Kayu dan Jembatan Baja yang akan dilombakan. Hamper setiap lokasi jembatan/ pit stop mendapat kunjungan. Sebelum mengakiri kunjungan di lapangan pertandingan, Dirjen sempat berbincang-bincang dengan peserta dari ITB Bandung yang salah satu mahasiswanya berasal dari Amerika.

Hari pertama, 9 Agustus 2008, dilaksanakan perakitan dan pemasangan serta uji pembebanan untuk kategori jembatan kayu. Enam peserta Perguruan Tinggi memperagakan bagaimana memasang model Jembatan Kayu dengan bantuan alat yang telah dipersiapkan oleh masing-masing Tim. Setiap kategori jembatan akan dinilai dari kriteria pelaksanaan pemasangan tercepat, metode pelaksanaan terbaik, jembatan teringan, jembatan terkokoh dan jembatan terindah. Tim dari Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang tampak sangat sigap merakit dan memasang jembatan kayunya sehingga hanya dalam waktu kurang dari satu jam, jembatan sudah terpasang. Kejadian ini langsung disambut oleh pendukung setia dari Kota Malang ini dengan teriakan dan tepuk tangan sangat meriah. Peserta dari Malang ini membawa supporter yang cukup banyak sehingga dengan yel-yel kreatifnya mampu menjadikan halaman PNJ sangat meriah. Tim tuan rumah PNJ menyusul dan diikuti tim ITB yang sangat bagus cara pemasangan jembatannya. Kegiatan hari pertama diakhiri dengan uji beban masing-masing jembatan.

Hari ke-2 Kompetisi Jembatan Indonesia Tahun 2008 yang berlangsung Minggu, 10 Agustus 2008, diisi dengan perakitan dan pengujian jembatan baja. Kegiatan ini dibagi dua tahap, tahap pertama siang hari merakit dan menguji terhadap enam finalis, yakni nomor undian 1 sampai 6, sedangkan tahap kedua dilakukan perakitan dan pengujian nomor Undian 7-12. Tahap Pertama tampil tim dari Universitas Muhammadiyah Malang dengan nama jembatan Apple Bridge, Tim dari Universitas Brawijaya Malang, STTNas Yogyakarta, Universitas Tadulako, Universitas Kristen Maranatha Bandung, Politeknik Bengkalis.

Setelah istirahat siang tampil nomor undian 7-12 berturut-turut Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Institut Teknologi Bandung dan tuan rumah Politeknik Negeri Jakarta.

(prj)

08 Agustus 2008

SEMINAR NASIONAL JURUSAN TEKNIK SIPIL 2008

Pembukaan Seminar dan Peluncuran PS Perancangan Jalan & Jembatan
oleh Direktur Bina Teknik Dirjen Binamarga Dept. PU

Menjelang dilangsungkannya Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) IV Tahun 2008, Jurusan Teknik Sipil PNJ mengadakan Seminar Nasional setengah hari tanggal 8 Agustus 2008 di Gedung Serga Guna PNJ, Kampus UI Depok. Seminar bertema : Trend Jembatan Bentang Panjang, Teori, Riset, Disain, Fabrikasi dan Pelaksanaan”. Dalam Seminar ini sekaligus di’launching’ Program Studi Baru D-IV Perancangan Jalan dan Jembatan. Peresmian Prodi baru ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Ir. Danis Hidayat Sumadilaga MEng Sc. Selaku Direktur Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, disaksikan Direktur PNJ, Ketua Jurusan Teknik Sipil dan peserta Seminar.

Seminar menampilkan lima pembicara. Pembicara pertama Ir. Lanny Hidayat MSi, Widyaiswara Litbang Jalan dan Jembatan, Depatemen PU dengan makalah yang berjudul “ Regulasi Jembatan Bentang Panjang”. Pembicara kedua Ir. Andi Indianto, MT Dosen Teknik Sipil PNJ dengan makalah Riset Jembatan Bentang Panjang: Uji Kompabilitas Tipe Hubungan Antara Pylon dan Kabel pada Jembatan Cable Stayed dengan Uji Statis dan Dinamis. Pembicara ketiga Ir. Danis Hidayat Sumadilaga MSc. Eng, Direktur Bina Teknik, PU dengan makalah Desain Jembatan Bentang Panjang. Pembicara keempat Ir. Agus Hermawan, MT dari PT Gunung Garuda, yang membawakan makalah berjudul Pabrikasi Jembatan Bentang Panjang; Studi Kasus Jembatan Pelengkung Teluk Masjid Siak, Riau. Pembicara terakhir Ir. Idwan Suhendra dari PT. Hutama Karya yang menyampaikan Makalah berjudul : Metoda Pelaksanaan Jembatan Pelengkung Rangka Baja, Studi Kasus Jembatan Martapura. Setelah pemaparan makalah, dilanjutkan dengan diskusi dan pertanyaan dari peserta. Para pembicara umumnya memberikan harapan besar pada mahasiswa yang tertarik untuk mendalami dan mengkaji jembatan, akan diberikan kemudahan untuk mendapatkan tempat praktek kerja lapangan, mengingat hampir seluruh jembatan di Indonesia, yang menjadi pemberi tugas (bouwheer) nya adalah pemerintah yaknik Departemen Pekerjaan Umum. Demikian diungkapkan oleh Ir. Danis Hidayat, menjawab pertanyaan dari beberapa peserta.

Seminar Nasional 2008 ini mendapatkan perhatian besar dari perguruan tinggi lain, khususnya Perguruan Tinggi se-Indonesia, yang mengirimkan finalis dalam Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) 2008. Juga Perguruan Tinggi sekitar Depok yang juga mengirimkan utusannya.

(prj)

KAJUR BARU SEMANGAT BARU


Pak Sidiq (kiri) yang terpilih menjadi kajur yang baru

Acara Rapat Jurusan Teknik Sipil semester genap tahun 2007/2008 menjadi sangat istimewa. Betapa tidak? Rapat yang diadakan setengah tahun sekali ini, digunakan juga untuk memilih Ketua Jurusan Baru. Bapak Budi Damianto selaku Kajur Sipil mengakhiri jabatannya September 2008. Sebetulnya ada empat kandidat Kajur Sipil periode 2008-2012. Namun pada acara pemaparan visi dan misi calon kajur (4/8), seorang calon mengundurkan diri sehingga pada pemilihan kajur hanya tiga calon yang dipilih. Setelah melalui pemungutan suara yang dihadiri oleh 56 dosen dari 60 dosen di Jurusan Teknik Sipil, terpilih Sidiq Wacono, ST, MT sebagai Kajur periode 2008-2012 dengan mendapatkan 30 suara, sedangkan Sutikno, ST, MT mendapatkan 16 suara. Sedangkan Pratikto, ST, MSi mendapatkan 6 suara. Dengan demikian Pak Sidiq demikian panggilan akrabnya akan memimpin Jurusan Teknik Sipil sebagai Kajur yang baru.
Ihwal kajur yang baru itu, adalah alumni pertama PNJ tahun 1984, seangkatan dengan Bapak Agung Budi Broto (pudir IV). Menamatkan S1nya di Undip Semarang dan S2nya di UI konsentrasi Manajemen Konstruksi. Selama ini Pak Sidiq menjabat sebagai Koordinator KPK Manajemen Konstruksi (MK). Ada harapan baru dengan terpilihnya Kajur baru ini, paling tidak semangat baru karena dipimpin oleh orang muda. Semoga Jurusan Teknik Sipil akan lebih maju.
(prj)